Kemampuan Tersembunyi
Pada puncak masa Perang Dingin, saya ingat pernah mengunjungi seorang peneliti yang ditugasi Pentagon untuk mempelajari tingkat kesiagaan seseorang dalam masa-masa kurang tidur yang bisa berlangsung Selama tiga sampai lima hari-kira-kira lama waktu yang dibutuhkan oleh petugas militer yang tinggal di bungker bawah tanah untuk tetap terjaga seandainya ada Perang Dunia III. Untungnya, eksperimen itu tidak pernah harus diuji dalam realitas, kendati temuannya yang membesarkan hati menyatakan bahwa bahkan setelah tiga malam atau lebih kurang tidur, orang tetap bisa memperhatikan dengan jeli bila motivasi mereka cukup tinggi (tapi kalau mereka tidak peduli, mereka akan segera tertidur).
Dalam beberapa tahun terakhir, sains yang mempelajari atensi telah berkembang jauh melampaui segi kewaspadaan. Ilmu itu memberitahu kita bahwa keahlian-keahlian tersebut menentukan seberapa bagus performa kita dalam mengerjakan sesuatu. Bila keahlian-keahlian itu terhambat, performa kita memburuk; bila keahlian-keahlian itu menguat, kita bisa menjadi unggul. Kecakapan hidup kita sepenuhnya bergantung pada kemampuan pikiran yang tak kentara ini. Kendati hubungan antara atensi dan keunggulan sering kali tak terlihat jelas, hal itu menyebar dan berdampak pada nyaris segala sesuatu yang ingin kita wujudkan.
Alat bantu yang fleksibel itu tertanam dalam tak terhitung banyaknya operasi mental. Daftar pendek berisi beberapa prinsip dasarnya meliputi pemahaman, memori, pemelajaran, kesadaran akan apa yang kita rasakan dan mengapa hal itu terjadi, kemampuan membaca emosi orang lain, serta berinteraksi dengan luwes. Memunculkan faktor tak kasatmata itu sesungguhnya membuat kita lebih mampu melihat manfaat dari meningkatkan kemampuan mental tersebut, dan lebih bisa memahami bagaimana tepatnya cara melakukannya.
Melalui ilusi optik di pikiran, kita biasanya mencatat produk akhir dari atensi di benak kita-ide-ide, entah baik atau buruk, kedipan mata atau senyum yang mengundang, aroma kopi pada pagi hari—tanpa memperhatikan pancaran kesadaran itu sendiri.
FOCUS
Meskipun sangat memengaruhi cara kita mengarahkan kehidupan, atensi dalam segala variasinya menggambarkan suatu aset mental yang tak begitu disadari dan sering diremehkan. Tujuan saya di sini adalah memfokuskan perhatian kita pada kemampuan mental yang sukar dipahami dan kurang dihargai dalam operasi mental kita itu dan peranannya dalam meraih kehidupan yang memuaskan.
Perjalanan kita dimulai dengan mengeksplorasi beberapa asas dasar atensi; kesiagaan dan kewaspadaan yang John miliki hanya satu di antaranya. Sains kognitif mempelajari beragam bentuk atensi, yang mencakup konsentrasi, atensi selektif, dan kesadaran terbuka, sekaligus bagaimana pikiran kita mengerahkan atensi ke dalam untuk mengawasi dan mengarahkan operasi mental kita.
Berbagai kemampuan vital dilandasi oleh mekanisme dasar semacam itu dalam kehidupan mental kita. Misalnya, ada kesadaran diri, yang memupuk pengelolaan diri. Lalu ada empati, yang menjadi basis untuk keterampilan menjalin relasi. Keduanya adalah dasar dari kecerdasan emosi. Seperti kita lihat nanti, kelemahan di bidang itu bisa menyabotase hidup atau karier seseorang, sedangkan kelebihan di bidang itu bisa meningkatkan pemenuhan diri dan kesuksesan seseorang.
Di luar ranah ini, systemscience membawa kita pada kisaran fokus yang lebih luas saat kita memandang dunia di sekitar kita, meningkatkan kepekaan kita terhadap berbagai sistem kompleks yang mendefinisikan dan membatasi dunia kita.² Fokus ke luar semacam itu menghadirkan berbagai tantangan tersembunyi dalam upaya meningkatkan kepekaan diri terhadap berbagai sistem vital yang ada: otak kita tidak dirancang untuk tugas tersebut, jadi kita bergulat dengan hal itu. Namun, kesadaran akan sistem membantu kita memahami cara kerja suatu organisasi, perekonomian, atau proses global yang menunjang kehidupan di planet ini.
"Bidang antardisiplin ilmu yang mempelajari hakikat dari sistem kompleks yang ada di alam, masyarakat, dan sains itu sendiri, bertujuan mengembangkan fondasi di lintas disiplin ilmu yang bisa diterapkan di berbagai area, seperti ilmu teknik, biologi, pengobatan, dan sosial (sumber: Wikipedia).
Post a Comment for " Kemampuan Tersembunyi"